Saturday, July 21, 2012

1 Ramadhan 1433-21 Juli 2012-my 19th

Puasa pertama tahun lalu, merupakan hari yang gak pernah ku lupakan. Bagaimana enggak, aku kehilangan seorang panutan di keluargaku, he is my grandpa, Bapa, begitulah kami memanggilnya. Hari pertama puasa, yang seharusnya kita kumpul bareng-bareng, sahur, buka puasa, semuanya itu hambar. Kini, 1 tahun telah berlalu, aku masih merasakan kehadiranmu di sini, bapa. Sosok mu tak akan pernah tergantikan. Lemah lembut, humoris, sosok pendidik yang bijaksana, semua komplit ada dalam dirimu. Tapi kini, tiada lagi sosok itu, tiada lagi yang kelitikin kaki ketika aku baru bangun tidur, tiada lagi yang bercanda dengan membalik kata, tiada lagi senyum itu, tiada lagi sindiran halus yang keluar dari mulut itu. Aku merasa sepi, aku merasa bersalah padamu karena tidak sempat menemanimu ketika kau sakit. Bapa, terimalah maafku. Semua kesalahanmu sudah pasti ku maafkan. Ya Allah, berikanlah tempat terindah untuk Bapa, jadikanlah kuburnya taman syurga. Bahagiakanlah beliau di sana. Amin.

Aku sadar, kalau aku tidak boleh terlalu larut dalam kesedihan. Aku sadar bahwa tangisanku ini tidak akan membawa beliau kembali ke dunia. Aku hanya merasa sepi. Aku terdiam dalam doa. Aku rindu.

Hari ini, puasa pertama di tahun ini, aku tepat berusia 19 tahun. Aku teringat akan cita-citaku yang belum terwujud ketika kau masih ada. Maafkan aku, Bapa, karena belum bisa membahagiakanmu. Kini usiaku sudah bertambah, aku berharap begitu juga dengan kedewasaanku. Aku tahu kau sudah lebih bahagia di alam sana. Aku disini akan terus berusaha untuk membahagiakan emak, amih, apih, dan semua keluarga. Tersenyumlah, Bapa :)

Bismillah.
Ya Allah, aku bersyukur karena bisa dipertemukn kembali dengan bulan Ramadhan tahun ini. 1 Ramadhan bertepatan dengan hari ulangtahun ku, sungguh nikmat yang teramat besar. Aku tak berharap banyak, aku hanya ingin menjadi orang yang lebih bermanfaat bagi sekitar. Awalnya aku berpikir tidak ada orang yang peduli dengan hari ini, tapi kenyataannya, aku punya keluarga yang begitu sayang padaku, aku punya teman, sahabat yang begitu perhatian padaku. Ya Allah, terima kasih karena Engkau telah menciptakan mereka untuk hadir di dalam kehidupanku. “Hari ini bukanlah hari yang istimewa,”ujar ku dalam hati karena melihat tidak ada satu orang pun di rumah yang mengucapkan kata “selamat ulangtahun”. Tapi ketika waktu sahur tiba, ditengah-tengah makan sahurku, semuanya berkata “selamat ulangtahun” seketika itu pun kado diberikan padaku. Betapa terharu nya aku pada saat itu.

Sebelumnya pada tengah malam, bbm, sms, mention sudah meramaikan hp ku. Voice note itu yang membuatku berlinang air mata, telpon itu yang membuatku tersenyum, kata-kata itu yang membuatku terdiam. Mereka adalah anugerah terindah bagiku. Terima kasih ya Allah, telah mengirim mereka untuk hadir di kehidupanku. Terima kasih atas segala doa yang dipanjatkan, terima kasih atas segala perhatian, terima kasih, terima kasih. Ramadhan merupakan bulan penuh berkah. Pada hari pertama bulan Ramadhan ini, aku memulai usiaku yang baru. Semoga kehidupanku selalu diberkahi Allah. Amiin :")

Bapa, lihat, aku bahagia hari ini. Aku pun tahu, engkau lebih bahagia disana.
Best regards,
Cucu mu :)

Dari Mustahil, Menjadi Kenyataan

Sungguh hal yang sangat komplit bagi saya. Satu demi satu materi diberikan, mulai dari dasar hingga mengikuti wartawan yang sedang meliput di lapangan. Menjadi seorang jurnalis mungkin bagi saya adalah hal yang mustahil, karena saya adalah seorang mahasiswi keperawatan. Namun, saya memiliki ketertarikan pada dunia jurnalistik. Pada akhirnya, saya memutuskan untuk mengikuti pelatihan jurnalistik, dengan menjadi anggota Klub Jurnalistik Republika Online.

Pada pelatihan tentang penulisan, saya belajar banyak mengenai tata cara menulis indah. Mulai dari mencari inti berita (lead) hingga memberi judul tulisan. Pada materi itu kami diajarkan bagaimana membuat tulisan itu dapat menarik orang lain untuk membacanya. Banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan selama mengikuti pelatihan tersebut, seperti mendapat teman baru, ilmu baru, sekaligus juga mengasah kepercayaan diri saya.

Saya mendapatkan teman baru, karena kami awalnya 23 orang, berasal dari kampus yang berbeda dan daerah tempat tinggal yang berbeda pula. Dalam hal ini, saya dapat menambah teman dan sekaligus mengasah kepekaan sosial saya. Selain teman baru, ilmu yang didapatkan selama pelatihan ini berlangsung pun sangat bermanfaat bagi saya. Dari yang awalnya tidak tahu tentang dunia jurnalistik, perlahan saya mulai mengetahui apa itu jurnalistik dan bagaimana kerja seorang jurnalis.

Di samping itu semua, yang tidak kalah pentingnya adalah mengasah kepercayaan diri saya. Ketika saya pertama kali meliput suasana TPS pada saat Pemilukada, dan bertindak sebagai wartawan itu adalah hal yang sangat baru bagi saya. Diancam tentang tulisan, rasa canggung karena harus mewawancarai orang lain, merupakan hal yang sangat jarang bahkan tidak pernah saya rasakan selama ini, tapi saya mendapatkannya “ketika” saya menjadi wartawan.

Hal yang tidak kalah menarik adalah ketika saya mendapat tugas untuk mengikuti wartawan sesungguhnya meliput di lapangan. Saya bertemu dengan wartawan dari media lain. Dan lagi-lagi, hal ini membuka cakrawala saya tentang dunia jurnalistik. Bersosialisasi adalah hal yang sangat dituntut dalam dunia ini. Saya belajar bagaimana cara mendapatkan berita, istilah-istilah dalam peliputan berita, bagaimana cara berkomunikasi, bahkan bagaimana cara mengolah berita. Tapi saya masih belum puas. Saya masih ingin belajar tentang dunia jurnalistik. Dan beruntunglah karena pelatihan belum usai, masih ada kesempatan untuk mendapatkan materi yang lebih tinggi lagi. Investigasi, resensi, adalah dua hal berikutnya yang akan kami pelajari. Semoga semangat saya tak pernah luntur untuk terus menggali informasi, dan  terus belajar tentang dunia jurnalistik. Karena saya menyukai dunia ini.

Tuesday, July 3, 2012

Miss them damn MUCH :***

 
Here we are: Potel, Izas, CKD, me, Ami, Asri, Coti on practice examination for Culture and Art subject in my senior high school. Kalo diliat-liat sih aneh yah, tapi ini menyenangkan!!! Mulai dari ribet sendiri dengan "rumbai-rumbai", latihan sampe ditontonin tetangganya Ami, well nostalgia ini bisa membuatku jadi giilaaaaa. I miss you damn much guysssss :")

well, its awsome gathered with you all :*