Mungkin udah pada tau kan ya berita tentang penggusuran pedagang di beberapa stasiun di jabodetabek. yaa, tapi kali ini gue sih gak mau ngomongin soal siapa yang bener dan siapa yang salah, siapa yang cuma ngomong, siapa yang sebenernya
Dilihat dari sisi gue (as someone who didn't know anything like what i've said before), gue sih agak setuju kalo ada orang yang bilang, "itu kan buat kebaikan lo juga, toh nanti kalo tertib dan teratur, lo juga yang nikmatin kan?" nah kurang lebih kayak gitu lah. Gue emang orang yang resik (sejenis seseorang yang suka segalanya rapih, dan teratur) *walaupun sebenernya diri gue aja gak rapih*. Tapi menanggapi pernyataan yang tadi itu, iya juga kan kalo nanti jadi teratur kayak di luar negeri,kita juga yang bangga. TAPI MASALAHNYA, itu pedagang gak dikasih relokasi tempat kan? Nah, gimana mau rapih? yang ada juga nanti pedagang itu bikin kios kaki lima yang semakin gk enak dipandang penumpang kan? Coba ya, kita liat lagi.. smereka jualan di kios kan? yang bikin kios it siapa? nah, kios itu di buat berjejer kan? berarti menurut "mereka" mungkin "udahlah yaa, udah ada tempat jualan ini, dibuat kios-kios aja biar agak tertata". Nah, coba kalo kiosnya di ilangin? mereka justru terdorong untuk bikin kios abal (ya sebut saja begitulah), emang jadi teratur? emang jadi enak dipandang? *jawab sendiri ya*
Kalo gue liat yaah, tiggal di rapiin aja tata letaknya, dimana area berjualan, dan dimana area penumpang. Kalo gue liat, (dari internet sih), itu diluar negeri atau contoh deh di bandara soeta aja, kan ada pedagangnya juga kan? restaurant kan? nah, kenapa gak dibuat tata letak kayak gitu aja? coba deh pikirin, itu lebih teratur gak? lebih enak dipandang gak? Percaya deh, masyarakat kita itu gak butuh kekerasan, kita semua udah pada pinter kok. Cuma tinggal dikasih pengertian aja. Sekali lagi ya, ini gue bukan mau komentarin soal aksi kemaren. oke :)
Gue juga bukan orang yang melek banget soal aksi2an, soal gitu2an yang berkaitan dengan pergerakan kemahasiswaan. Tapi agak gimana ajaaa gitu, ketika mahasiswa yang satu ini 'melek' ingin turun ke jalanan, justru ada mahasiswa lain yang agak menyudutkan cara mahasiswa itu (gue sih diem aja, karena gue adalah salah satu yang gak melek). Gue sih cuma mau bilang, mahasiswa punya jalannya sendiri untuk menunjukkan jati diri sebagai mahasiswa, mungkin mereka mau ketika mereka jadi mahasiswa, bukan hanya pelajaran yang di dapet, bukan hanya liburan semester aja yang di dapet, tapi mereka juga mau membuat dirinya bermanfaat buat orang lain, terutama disekitar mereka. Gue yakin, kita sering kan jalan ke stasiun cuma mau beli buku? headset? makanan? atau sejenisnya? kita ini hidup berdampingan, wajar aja mereka punya inisiatif seperti itu. Sekali lagi, gue bilang Gak ada yang harus di salahkan. Kita semua punya persepsi berbeda. Cuma gue ya rada gimana aja gitu, sepengen-pengenya mahasiswa pinter, ya harus punya jiwa sosial lah. DENGAN CARA APAPUN, inget loh ya. Toh nanti pada akhirnya kita ada dimana? di masyarakat kan?
Jadi intinya, silahkan bagi siapapun mahasiswa itu, kita punya cara tersendiri untuk memperlihatkan jati diri kita sebagai MAHAsiswa, gak perlu menjatuhkan sesama mahasiswa. Seenggakpedulinya gue sama hal2 seperti itu, insyaallah gue tetep berdiri sebagai mahasiswa yang punya cara sendiri supaya berguna buat masyarakat sekitar gue khususnya. Dan alangkah lebih baik kita saling mendukung cara kita masing-masing untuk lebih MENGALAHKAN EGO masing-masing dan lebih MELIHAT ORANG-ORANG disekeliling kita. Bukan hanya mementingkan diri kita sendiri, kalo gak 'srek' ya diem ajalah. Kita gak bisa terus menerus ngikutin ego kita doang, kita butuh masyarakat karena manusia adalah makhluk sosial ;)
*sekali lagi, ini hanya tanggaan saya terhdap suatu tuisan, bukan menanggapi siaa yang salah dan bena tentang kejadian kemarin*
Wassalamualaykum!! bravo MAHAsiswa ;)